Blog Archive

"Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku agar mencintai semua orang yang membenciku, dan berteman dengan mereka yang memfitnahku." - Kahlil Gibran
Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 23 Desember 2015


Ini fresh from the oven. Baru kepikiran tadi, sewaktu buang air besar. Tumben. Padahal biasanya saya suka kepikiran sesuatu itu saat di perjalanan atau sebelum tidur. Selebihnya terasa jarang pisaaaannn.
Katanya sih time is money. Waktu adalah uang. Bagi mereka yang menyia-nyiakan waktu, berarti telah menyia-nyiakan uang. Berhubung waktu adalah uang, nampaknya waktu tidak akan bisa dibeli oleh uang. Masa iya uang dibeli dengan uang? Dalam satu sisi saya berpikiran bahwa waktu bisa dibeli uang. Loh? Gimana?
Sempat saya kecewa dengan melonjaknya kendaraan pribadi di jalan raya. Kemacetan di Kota Bandung tercinta sudah sulit untuk diurai. Mereka pengendara kendaraan pribadi mengeluhkan kemacetan yang disebabkan angkutan umum ngetem seenaknya sehingga membuat kemacetan. Mereka pengguna angkutan umum mengeluhkan angkutan yang dinaikinya melaju pelan atau bahkan ngetem karena mencari penumpang. Belum lagi macet mengeluhkan banyaknya kendaraan pribadi. Ah, sudah biasa dengarnya.
Lantas macet pun menjadi alasan ketika kita datang terlambat ke sekolah, kampus, atau kantor. Padahal kan kalau berangkat lebih awal ga akan terlambat walau terjebak macet. Ah, klise… Sebetulnya saya bingung kenapa saya menulis sampai sejauh ini. Mungkin karena ga dikonsep jadi ngelantur ke mana-mana. Lalu mengapa waktu bisa dibeli?
Pernah coba naik angkot? Kadang pakai angkot untuk sampai ke tempat tujuan butuh waktu lama karena faktor macet dan lainnya. Tapi cobalah alternatif lain yang dapat mengurangi waktu tempuh, seperti taksi atau ojeg jalur bebas misalnya. Lebih mahal? Tentu! Karena saya rasa bisa lebih cepat, bisa memakai jalur alternatif untuk menghindari kemacetan. Atau contoh lain, misalnya, dari Bandung mau ke Surabaya. Pakai kereta api bisa cepat sampai, cukup satu malam. Harganya? Relatif mahal. Kalau mau yang lebih cepat lagi, ya tinggal pilih pesawat. Harganya? Tentulah lebih mahal lagi dibanding kereta bahkan bisa 3x lipat. Nampaknya semakin cepat waktu tempuh akan semakin mahal pula harganya. Mereka berjalan beriringan. Namun, hal ini tentu di luar kendala.
Terlihat kan bagaimana waktu bisa dibeli pakai uang?

IFM

0 komentar: