Blog Archive
"Jiwaku berkata padaku dan menasehatiku agar mencintai semua orang yang membenciku, dan berteman dengan mereka yang memfitnahku." - Kahlil Gibran
Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 14 Januari 2016
Nongkrong itu menjadikan obrolan yang penting jadi
ga penting, yang ga penting jadi penting. Kejadiannya saat itu, saat di Kantin
Nasion Rumah The Panasdalam. Entah siapa yang nyeletuk bertanya, “Naon bédana
nongton jeung lalajo?” kurang lebih begitu. Setelah beberapa menit membicarakan
tentang perbedaan itu akhirnya tak kunjung ada jawaban.
Sampai pada saatnya saya teringat lagi kejadian
itu. Mendadak penasaran membuka Kamus Basa Sunda R. A. Danadibrata. Berdasar kamus
tersebut dan penafsiran saya, kata “nongton” dan “lalajo” itu tidak ada
perbedaan secara pengertian maupun makna. Perbedaannya hanya sebatas kata mana
yang lemes. Dan kata nongton itu bentuk lemes dari kata lalajo.
Ya, perbedaannya sebatas itu, Cuma segitu. Tidak lebih. menurut penafsiran
saya.
Sebagai tambahan, kata nongton merupakan kata kerja yang
terbentuk dari kata dasar tongton.
Serta tongton sendiri berasal dari
Bahasa Kawi, ton, yang berarti ténjo dalam Bahasa Sunda.
IFM
Label:
fyi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar